Puisi Karakter Anak bangsa

Pemimpin Impian

Ku awali hari menyapa dunia
Mentari baru saja menampakkan diri
Senyumnya mendamaikan hati
Untuk menghangatkan dunia
Untuk mengiringi setiap langkah diri
                                          
Di tengah perkembangan Metropolis
Di antara euforia negeri
Bersama mentari
Kini  ku renungkan Sang penerus

Oh, Ibu Pertiwi
Ku tahu kini kau sedang tersedu
Ku tahu sakitnya dicabik anak sendiri
Anak sendiri yang kini telah buta
Buta akan iman
Buta akan pentingnya pendidikan
Buta akan keluarga dan Saudara
Mereka semakin sukar menemukan cahaya
Semakin mudah menemukan kebahagian semu
Mereka menjelajahi lubang hitam
Kemudian mereka berseru “Inilah Surga”
Dan mereka terjebak dalam hidup yang kelam
Dimana tak ada cahaya yang dapat menembusnya
Mereka rasakan surga dunia
Tapi mereka  telah menusuk Ibu Pertiwi
Dengarlah rintihnya
Memperhatikan saudaraku,
Langit serasa begitu kelam

Inikah cermin putra Nusantara
Para pejuang bangsa kini
Harapan Ibu Pertiwi
Harapan para pejuang bangsa

Lihat saudaraku yang hidup sendiri
Yang harus menghadapi kejamnya dunia
Mereka yang tak dapat melihat mimpi mereka
Mereka yang harus membanting tulang
Mereka yang menjadi tiang asa untuk saudara

Dengarlah para penguasa mengucap sumpah
Tersenyum lega Ibu Pertiwi
Namun senyum itu berubah menjadi rintih
Perhatikan, mudahnya penguasa korupsi
Inikah cermin pemimpin
Yang selama ini di elu-elukan

Oh, bumiku nusantara ..
Ku tau betapa pedih rasanya
Melihat mereka saudaraku sendiri
Memperhatikan para penguasa negeri
Sekelam inikah Nusantara

Namun tengoklah saudaraku yang nun jauh di sana
Mereka yang hanya berbekal doa Ibu
Melangkah di antara aral rintang
Melintasi sawah, hutan, dan gunung
Walau darah menggenang
Tak pernah surut langkah tuk menggapai asa

Bukan asa tuk menundukkan Dunia
Asa yang membuat Ibu Pertiwi tersenyum
Dan mengharumkan nama bangsa
Walau itu sukar dicapai
Walau harus diolok orang
Walau darah menggenang
Itulah pengorbanan untuk Ibu Pertiwi
Demi membuktikan pada dunia
Bahwa bumi nusantara bisa
Merekalah harapan bangsa
Para  pemimpin impian
 
 
contoh puisi, puisi karakter anak bangsa
 
====================
WAKTU SILIH BERGANTI,
GENERASI MUDA PUN MENUNGGU MASA DEPAN DI TENGAH DEBUNYA JALANAN,
KORUPSI, PEREBUTAN KURSI, DEMO ANARKIS, TERJADI DIMANA-MANA
SEOLAH-OLAH TERJADI KARENA AMBISI DAN KERASNYA HIDUP..

DEBU KECIL INDONESIA BERPACU BERLARI
DEMI MENCAPAI INDONESIA YANG SESUNGGUHNYA
DEMI MENUNJUKKAN KEPADA DUNIA
BAHWA ANAK BANGSA INDONESIA BISA BERKARYA..

NAMUN, DITENGAH DERAINYA HUJAN,
DEBU ITU HILANG, SEAKAN DI BAWA OLEH RINTIK HUJAN,
TAPI SATU YANG TAK AKAN PERNAH HILANG
SEMANGAT PARA DEBU ITU UNTUK MENGHARUMKAN NAMA BANGSA INDONESIA..

MASALAH PEMERINTAHAN DI INDONESIA
MEMBUAT KARAKTER ANAK BANGSA LEMAH TANPA DAYA
NAMUN BESARNYA KEINGINAN UNTUK BERJUANG
MEMBUAT SIFAT PESIMIS LENYAP BEGITU SAJA..

KEPALSUAN DEMI KEPALSUAN YANG TERJADI,
MEMICU SEMANGAT ANAK BANGSA UNTUK BANGKIT,
BANGKIT DARI CARUT-MARUTNYA KEHIDUPAN,
BANGKIT DARI KETERPURUKAN..

IMPIAN ANAK BANGSA BERTAHAN DI ANTARA KERAGUAN
HARAPAN ANAK BANGSA BERTAHAN DI ANTARA KEPUTUSASAAN
RASA BANGGA ANAK BANGSA BERTAHAN DI ANTARA MASALAH
KEPERCAYAAN ANAK BANGSA BERTAHAN DI ANTARA KEPALSUAN..

ANAK BANGSA, SIAPKAN DIRIMU DEMI KEMAJUAN INDONESIA !
BIARLAH ORANG BERDEMO RIA DI LUAR SANA
YANG PENTING ENGKAU BANGGA MENJADI ANAK INDONESIA !
DAN JANGAN PERNAH ENGKAU TERBUAI OLEH PERASAAN EUFORIAMU..
 
===================
 
 
 Generasi demi generasi silih berganti
Tapi selalu sepi akan prestasi
Terkontaminasi oleh ambisi dan korupsi
Bumi Pertiwi seakan mati suri

Paradigma Karakter Anak Bangsa lesu tanpa daya
Terbelenggu nafsu, ambisi, euforia, dan  budaya mimikri
berbingkai kepalsuan
Ijazah palsu, pemimpin palsu, gelar palsu, uang palsu…
Oli palsu, premium palsu, peluru palsu, guru palsu,
dosen palsu, polisi palsu,
dokter palsu, barang-barang palsu……
Kepalsuan mendominasi dan memicu  setiap waktu

Wahai anak bangsa, anak nusantara
Janganlah terbuai dengan kepalsuan
Singsingkan lengan bajumu
Binalah Karakter Anak pewaris pemimpin bangsa
Jagalah sikap dari perbuatan murka
Kikis habis mental penguasa SARA

Jadikan karakter  anak bangsa sebagai pelindung,
pelayan jagad Raya Nusantara
Karakter anak bangsa adalah citra
tumbuhkan sikap kepahlawanan
Menjadi figur Panutan dan Tauladan
Untuk  bangun dan bangkit dari keterpurukan
Semoga  Tuhan Yang Maha Kuasa mengabulkan
Cita-cita anak bangsa
====================
 
 
 









Kemerdekaan tahun 1945
Cita-cita bangsa menjulang ke angkasa
Pandu tajam kesejahteraan membalut kemerdekaan
Perjuangan cita rasa adalah habitat kemerdekaan

Terlahir setiap tahun para pemuda
Berjuta banyaknya untuk membela
Keadilan yang dihahapkan
Semoga bukan sekedar asa
Namun kenyataannya

bangsa kita adalah malas
bahwa bangsa mesti dibangun
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
Gunung-gunung menjulang
Langit pesta warna di dalam senjakala
dan aku melihat anak bangsa
Terpuruk tak menerka
====================
----------
Semoga bermanfaat untuk anda. Terima kasih.

1 komentar:

BAREKA

Waahh Bagus banget...Ada yang lai ngak?

Posting Komentar